Fardhu-fardhu wudhu_bagian 2_(13)

Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Bafadl rahimahullah mengatakan,

فروض الوضوء ستّة...
الثاني : غسل الوجه، وحدّه ما بين منابت شعر رأسه ومقبل ذقنه، وما بين أذنيه فمنه الغمم والهدب والحاجب والعذار والعنفقة بشرا وشعرا وإن كثف. وشعر اللحية وشعر العارض إن خفّ غسل ظاهره وباطنه، وإن كثف غسل ظاهره. ويستحبّ تخليل اللحية الكثة بأصابعه من أسفل.
الثالث : غسل اليدين مع المرفقين وماعليهما

`` Fardhu wudhu yang kedua, membasuh wajah. Batasan wajah yaitu dari tempat tumbuhnya rambut sampai bawah dagu dan dari telinga satu sampai telinga yang lain. Termasuk bagian wajah adalah rambut yang tumpuh pada dahi, bulu mata, alis, bulu rambut yang sejajar dengan telinga dan rambut di bawah bibir di atas jenggot, semua itu tadi dibasuh baik itu bulunya ataupun kulit di bawah bulu walaupun tebal. Adapun jenggot dan cambang, jika tipis maka wajib dibasuh baik bagian luar ataupun dalamnya. Namun jika tebal, cukup dibasuh bagian luarnya saja dan disunnahkan menyela-nyelai jenggot yang tebal tersebut dengan jari-jari tangan dari arah bawah.
Fardhu yang ketiga adalah membasuh kedua tangan sampai kedua siku dan apa yang ada di atas kulit tangan.``

Penjelasan ringkas:

Penulis rahimahullah menyebutkan fardhu wudhu yang kedua yaitu membasuh wajah. Batasan wajah memanjang dari tempat tumbuh rambut sampai bagian bawah dagu. Adapun secara melebar dari satu telinga sampai telinga yang lain. Termasuk bagian wajah yaitu semua bulu yang ada pada wajah, seperti bulu yang tumbuh pada dahi, bulu mata, alis, bulu yang sejajar dengan telinga, jenggot dan cambang. Kesemuanya itu wajib dibasuh baik rambut  atau kulitnya, kecuali jenggot dan cambang, maka dirinci. Jika tebal maka wajib dibasuh baik bagian luar atau dalam. Namun jika tipis, cukup dibasuh bagian luar saja. Dikatakan tipis yaitu jika kulit di balik jenggot bisa terlihat oleh lawan bicara, sebaliknya dikatakan tebal jika kulit di balik jenggot tidak bisa terlihat oleh lawan bicara. Perincian ini hanya berlaku bagi laki-laki. Adapun perempuan dan orang yang punya dua jenis kelamin, maka wajib membasuh jenggot dan cambang bagian luar dan dalam walaupun tebal. Hal ini karena jarang terjadi dan sesuatu yang jarang terjadi tidak teranggap.

Disunnahkan menyela-nyelai jenggot dan bagian yang tidak wajib dibasuh bagian dalamnya dari arah  bawah dengan jari-jari tangan kanan berdarkan hadits,

عن أنس رضي الله عنه، أنّ رسول الله صلی الله عليه وسلّم إذا توضّأ أخذ كفّا من ماء فأدخله تحت حنكه فخلل به لحيته وقال : ((هكذا أمرني ربّي عزّ وجلّ ))

Dari Anas radhiyallahu anhu, bahwasannya Nabi shallallahu alaihi wassalam jika berwudhu, mengambil satu cakupan air kemudian memasukkannya ke rahangnya lalu menyelai jenggot dengan air tersebut dan mengatakan,`` seperti inilah aku diperintahkan tuhanku azza wa jalla.`` ( HR. Abu Dawud : 145 )

Wajib pula membasuh bagian-bagian yang bersambung dengan batas-batas wajah dari semua sisinya. Hal ini karena tidaklah bisa sempurna dalam membasuh wajah kecuali bagian-bagian tersebut ikut dibasuh.

Fardhu wudhu yang ketiga yaitu membasuh tangan sampai kedua siku. Jika bagian lengan bawah terpotong maka wajib membasuh bagian ujung lengan atas. Saat membasuh tangan ini, juga wajib membasuh apa yang ada di atas kulit tangan berupa bulu walaupun tebal, kuku walaupun panjang, daging yang menonjol pecahan atau lekukan di bagian tangan yang wajib dibasuh.

Allahu a`lam.

diringkas dari Al-Minhaj Al-Qowim syarah Al-Muqoddimah Al-Hadromiyyah.

Comments

  1. Maaf... Dalam penjelasan dikalimat perincian itu keteranganya kebalik. Mohon dikoreksi.

    ReplyDelete
  2. Jika tipis wajib dibasuh bagian luar saja???? Mohon dikoreksi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Air yang makruh digunakan bersuci